![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-bFSVyKJF_ltjYapOHOxrpeiJgDIj35SJQosyMXt7GiQvhFg3XmbnAlF4UVO7DTgh8YSdorgb18loxUIRZQ6NNBUnVcoXiLnOSVNywnzc7zmECkqhwnc9bSFMPbpUY5X5uCOlOsih5nc/s1600/bung-karno-freestyle.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh96iBVfJt1az7hUCSjRhhbRbikAuVYheyTMOlDGnx6G7tUT1kMLS9IMlEJgljInqGqyqfLMUCZFcGze9iAqSfGeC5ZQ9NbS666Z6cP-4BeyKgwFnchOITKS2_5jwuhRtla1phoM2esh-w/s200/bk-naik-sepeda.jpg)
Guubbbraaaaakkk…. Anwar tidak sanggup mengendalikan laju sepeda, dan menubruk tembok. Sepeda ringsek seketika. Demi melihat bunyi tubrukan, Bung Karno menghambur keluar. Matanya terbelalak, jantung berdegup kencang, si pitam naik ke ubun-ubun. Ia lihat Anwar bangun ketakutan, dan tentu saja kesakitan. Sukarno mendelik dan menyepak bokongnya. Anwar pun menangis meraung-raung. Hati Sukarno sendiri menangis melihat sepeda keakungan yang ia beli dengan susah payah, kini ringsek sudah.
Beberapa tahun kemudian, saat Sukarno sudah menjadi tokoh pergerakan, mengetuai organisasi, menerima honorarium… ia berkisah, kembali membeli sepeda. Tapi bukan untuk dirinya, melainkan untuk si Anwar. Mungkin ia merasa bersalah sebab doloe sudah menyepak bokong Anwar sebab marah.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjYkNadOn8aSzTTMPGzD0qqPelhgD73cMx2dogl40jpdmdS0m-_kX0Kahn_BGnMsHiVuNzoGjcTSyW4aSvtgdcd1hBdt45Ecxu5TfkMc6c6Q6udpeFXIQwlswnSp5D8F6hI2LH37ZMA5I/s200/free-style-jadul.jpg)
endek kata, Sukarno yakni pengendara sepeda yang baik. Dalam beberapa kunjungan ke luar negeri, ia bahkan menjajal sepeda-sepeda onthel pujian negara itu. Salah satu foto bahkan memperlihatkan freestyle onthel ala Bung Karno. Ia sanggup menghentikan sepeda, tanpa menjejakkan kaki ke bumi, tubuh membungkuk dan memegang roda depan. Foto yang lain menunjukkan, zaman lampau pun, freestyle sudah ada. Bedanya, kalau doloe menggunakan sepeda onthel, kini menggunakan sepeda BMX.
Tulisan ini bersumber dari http://rosodaras.wordpress.com. kalau anda yakni pengagum Bung Karno silahkan kunjungi blog tersebut, sebab di sana banyak goresan pena yang mengulas wacana beliau.