-->
Peta Kabupaten Banggai
Kabupaten Banggai, yakni salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Luwuk. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 9.672 km² (data UU No 51/1999), dan berpenduduk sebanyak 323.626 jiwa (2010). Kabupaten Banggai doloenya ialah bekas Kerajaan Banggai yang mencakup wilayah Banggai daratan dan Banggai Kepulauan. Pada tahun 1999 Kabupaten Banggai dimekarkan menjadi Kabupaten Banggai dan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Peta Kabupaten Banggai


Luas wilayah Kabupaten Banggai 9.672,70 km2 atau sekitar 14,22 persen dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dan wilayah teritorial maritim 20.309,68 km2 serta panjang garis pantai sepanjang 613,25 km. Wilayah Kabupaten Banggai sebagian besar terdiri dari pepegununganan dan perbukitan, sedangkan daratan rendah yang ada pada umumnya terletak di sepanjang pesisir pantai.

Kabupaten Banggai ialah salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah, baik berupa hasil maritim (ikan, udang, mutiara, rumput maritim dan sebagainya), guaka hasil bumi (kopra, sawit, coklat, beras, kacang mente dan lainnya) serta hasil pertambangan (nikel yang sedang dalam taraf eksplorasi) dan gas (Blok Matindok dan Senoro).

Pantai Kilo Lima
Obyek wisata ini ramai dikunjungi oleh masyarakat kota Luwuk alasannya yakni letak dan posisinya akrab dari kota. Deretan kios, kafe serta warung makan menjadi pemandangan khas. Ombak pun Beriring menghempas pantai mengiringi keceriaan pengunjung. Bersampan, berenang, ski atau selancar ialah atraksi yang sanggup dilakukan di pantai Kilo Lima. Usai atraksi pengunjung sanggup melepas kepenatan sembari menikmati masakan khas menyerupai nasi goreng, pisang goreng atau minuman segar.

Cagar Alam Salodik
Salodik mempunyai panorama alam yang indah terletak 27 kilometer dari kota Luwuk. Untuk mencapai Cagar Alam (Suaka Margasatwa) Salodik ditempuh dengan kendaraan roda empat selama 40 menit dari Kota Luwuk.
Daya tarik utama Cagar Alam Salodik berupa riam bersusun-susun. Selain air terjun, objek yang berada pada ketinggian 600 meter di atas permukaan maritim ini mempunyai hutan yang lebat. Kicauan burung dari balik dedaunan yang rimbun seakan menyapa setiap pengunjung. Karena alamnya yang indah, Belanda pernah mendirikan pesanggrahan di lokasi ini. Puing¬puing kawasan peristirahatan bekas peninggalan Belanda tersebut masih ada hingga sekarang.

Ondorneming Tobelombang
Tobelombang yakni sebuah desa yang terletak di Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai sekitar 425 km dari kota Palu. Menurut tetua moral Tobelombang, Bapak Drs. Abino Lumbun, Tobelombang dikenal sebagai Perkebunan Kelapa pada zaman Belanda tahun 1915. Tempat ini sudah dikunjungi wisatawan ajaib yang bahagia akan wisata sejarah pada masa lampau. Anda masih sanggup menyaksikan sisa Peninggalan bersejarah di kawasan ini dan disekitar objek wisata ini terbentang pula pemandangan alam yang indah disekitarnya.

Adat istiadat
Kabupaten Banggai, mempunyai adat-istiadat leluhur dari suku Loinang (Saluan), Lo'on (Balantak dan Andio), serta Lobo (Banggai, Peling dan Labobo), dan juga mempunyai nama-nama yang digunakan dalam pemerintahan zaman doloe yaitu di tingkat kabupaten dinamakan Tomundo setingkat Bupati, kemudian ada pemmenolong dengan nama "kapitan laut" dan "mayor ngopa", kemudian ada yang dinamakan "sanpenghasilan" atau "bosanyo", kemudian ada "kapitan" setingkat camat, dan "tonggon" setingkat kepala desa. Kepala desa atau yang biasa disebut tonggon dimenolong oleh seorang juru tulis setingkat sekretaris desa, kemudian ada kepala jaga. Di Pagimana ada 3 Kapitan yaitu Kapitan Lambangan, Kapitan Bualemo dan Kapitan Lingketeng, di wilayah Bunta ada 2 kapitan yaitu Kapitan Duhian dan Kapitan Bugis Mangantjo, kemudian di wilayah Lamala ada Kapitan Lasompoh. melaluiataubersamaini bahasa yang sudah diteliti oleh Pusat Bahasa Indonesia Jakarta tahun 1986, 1996 dan 2001. Bahasa Saluan, Balantak, Andio dan Banggai sudah masuk dalam ISO 193-3, Registren Outhorrity, edisi 16 tahun 2012.

Moto: Mompo sa'angu nurung mompo sa'angu tanga'

LihatTutupKomentar