Kabupaten Kepulauan Sangihe yakni sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000. Ibu kota kabupaten ini yakni Tahuna. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 1.012,94 km² dan berpenduduk sebanyak 129.609 jiwa (2008).
Peta Kabupaten Kepulauan Sangihe
Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao, (Filipina) serta berada di bibir Samudera Pasifik. Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang mempunyai batas perairan internasional dengan provinsi Davao del Sur, Filipina.
SOMAHE KAI KEHAGE yakni semboyan yang mengandung arti Semakin besar tantangan yang kita hadapi, semakin gigih kita menghadapi tantangan sambil memohon kekuatan dari Tuhan, niscaya akan beroleh hasil yang gilang gemilang.
Di antara banyak pegunungan berapi terdapat dua pegunungan yang berada di perairan cukup dangkal. Salah satunya di Pulau Mahengetang, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Banua Wuhu, demikian masyarakat setempat menyebut pegunungan itu, berada spesialuntuk 300 meter dari sisi barat daya Pulau Mahengetang. Titik kepundan pegunungan ditandai oleh keluarnya gelembung di antara bebatuan pada kedalaman 8 meter. Suhu air rata-rata di sana 37-38 derajat Celcius. Di sejumlah lubang, keluar air gerah yang sepertinya bisa membuat tangan telanjang melepuh jikalau coba-coba merogoh ke dalamnya. Kehidupan biota bahari juga tak kalah menarikdanunik, koloni terumbu karang yang rapat dan sehat terhampar di kedalaman 10 sampai 20 meter. Konon terdapat lorong bawah bahari yang tembus dua arah. Masyarakat setempat menyelenggarakan upacara Tulude setiap simpulan bulan Januari. Dua ahad sebelum ritual tersebut, seorang tetua moral akan menyelam dengan membawa piring putih meliputi emas ke lorong tersebut sebagai persembahan biar Banua Wuhu tidak murka.
Selain di pulau Mahangetang ada pula wisata pantai nan eksotis di desa Pananualeng, kecamatan Tabukan Tengah. Masyarakan sering menyebutnya pantai pasir putih.
Air Terjun Kadadima juga salah satu dari dua objek wisata gerojokan yang terletak didesa Laine, kecamatan Manganitu Selatan.Air terjun Kadadima masuk wilayah desa Laine sanggup ditempuh dengan kendaraan darat dari Tahuna sekitar 2 jam dan dari Pelabuhan Fery Pananaru sekitar 25 menit, sedangkan dari desa Laine menuju kearah Timur berjalan kaki sekitar 45 menit. Selain gerojokan Kadadima ada pula Air Terjun Nguralawo yang tak kalah menarikdanuniknya yang berlokasi di Desa Binala, kecamatan Tamako. Air terjun ini jaraknya 6 km dari sentra Kota Tamako. Menurut legenda dinamakan Nguralawo alasannya zaman doloe gerojokan ini menjadi kawasan pemandian para bidadari (putri kayangan).