-->
Peta Kabupaten Ogan Komering Ulu | Oku
Kabupaten Ogan Komering Ulu atau OKU yaitu salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Baturaja. Kabupaten ini populer dengan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak Suku Ogan di Provinsi Sumatera Selatan. Namun di lain sisi, juga terdapat suku Komering, Suku Daya, Suku Jawa, Suku Bali, dan Suku Lampung.

Peta Kabupaten Ogan Komering Ulu | OKU 


Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2003, Kabupaten Ogan Komering Ulu dimekarkan menjadi 3 kabupaten yaitu :
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu (induk) diberibukota di Kota Baturaja
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur diberibukota di Martapura
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan diberibukota di Muaradua
Nama Kabupaten Ogan Komering Ulu diambil dari nama dua sungai besar yang melintasi dan mengalir di sepanjang wilayah kabupaten OKU, yaitu sungai Ogan dan Sungai Komering. Berdasarkan sejarah, sesuai dengan komitmen yang tertuang dalam perda Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 9 Tahun 1997 tanggal 20 Januari 1997, Tahun 1878 diputuskan sebagai tahun kelahiran nama Ogan Komering Ulu. 

Objek Wisata

Goa Puteri Objek wisata andalan Kabupaten OKU ini terletak di desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji (35 KM dari Baturaja). Legenda Goa Puteri terjadi yaitu tempat hunian insan dimasa lalu. Disitu ditemukan jejak-jejak hunian goa antara lain pecahan gerabah, tulang bintang, tulang manusia, bermacam-macam alat kerikil mirip pukul, kerikil pahat, kerikil kapak dan lain-lain.

Air Terjun Kambas Objek wisata jeram kambas terletak didesa Ulak Lebar. Jarak tempuh dari desa Ulak Lebar menuju lokasi jeram kambas berkisar 1 jam berjalan kaki +30 menit. Lokasi jeram kambas berada pada ketinggian 425 m di atas permukaan bahari dengan kordinat 040n06'34" LS dan 104007'33" BT. Perjalanan menuju lokasi yang melalui perbukitan masih alami, hutan dan perkebunan rakyta dengan menyusuri alur sungai Kambas yang spesialuntuk sanggup dilakukan dengan berjalan kaki. objek wisata jeram kambas mempunyai ketinggian air yang jatuh berkisar 50 meter.

Air Panas Gemuhak Objek wisata Air Panas Gemuhak terletak didesa Gunung Tiga dengan jarak tempuh sekitar 6 KM dari desa Gunung Tiga. Objek wisata ini berada dalam daerah proteksi lindung dengan ketinggian 398 M diata permukaan air bahari dengan koordinat 040 08'10" LS dan 103 043'23" BT dan spesialuntuk sanggup ditempuh dengan berjalan kaki. Objek wisata Air Panas Gemuhak mempunyai beberapa sumber air gerah dengan sentra air gerah terbesar sanggup menyemburkan air gerah (gleiser) setinggi tiga meter. Tiap kali penyemburan air gerah mempunyai interval waktu sekitar 15 detik. Air Panas tersebut mempunyai suhu berkisar 96,50C - 98C dan mengandung mineral-mineral yang berasa asin dan sanggup dikonsumsi secara langsung.

Batu Lesung Bintang, Satu dari beberapa peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten OKU yaitu Batu Lesung Bintang. Disebut Lesung Bintang alasannya kerikil tersebut berbentuk segi delapan yang ditengah-tengahnya terdapat lubang yang ibarat lesung. Aset wisata budaya ini terletak di atas bukit didesa Laya Kecamatan Baturaja Barat yang menempati areal seluas 2.500 M2, jaraknya 3 KM dari kota Baturaja sehingga praktis untuk dikunjungi. Dinas sanggup ditemukan : Batu berukir yang berbentuk sandi dan peta wilayah serta Batu tapak kaki.

Rantai Kumpai Objek wisata Rantai Kumpai terletak didesa Tungku Jaya Kecamatan Sosoh Buay Rayap, kira-kira 17 KM dari kota Baturaja. Bendali ialah Bendungan Pengendali Air bagi kehidupan masyarakat sekitranya, luas areal mencapi + 6 Ha. Tempat ini cukup nyaman sebagai tempat rekreasi di tamat pekan. Sekitar 1 jam dari tempat ini terdapat jeram Tirta Selaya. Fasilitas tersedia di Bendali Rantai Kumpai yaitu arena panjat tebing, areal perkemahan, tempat pemancingan, shelter, becak air dan Mushola.

Mendingin, Objek wisata ini masih sanggup dijumpai panorama alam yang masih asli, di antaranya berguaka ragam tumbuhan yang masih hijau, hamparan sawah dan perkebunan penduduk serta beberapa jenis binatang hutan yang relatif punah di antaranya Monyet Putih, guaka ragam jenis burung serta binatang lainnya. Lokasi Kecamatan Ulu Ogan sanggup ditempu dengan kendaraan roda empat maupun roda dua dengan waktu 2,5 Jam perjalanan dari Kota Baturaja.

Mandi Hawa, Objek wisata ini terletak didesa Tualang Kecamatan Lengkiti dengan jarak dari Baturaja 43 KM untuk menuju lokasi Mandi Hawa harus melalui jalan setapak 2 KM mengitari tepian sungai Saka. Menurut Legenda objek wisata Mandi Hawa ialah tempat pertempuran perebutan wilayah Puyang Deham dengan Puyang Lampung Abung. Disana akan ditemukan peninggalan dari pertempuran kedua puyang tersebut yaitu Batu Asahan, Kolam Darah dan Kuburan Puyang. Batu Asahan ialah tempat mengasah senjata sebelum perperangan, bak darah konon ialah tempat mengubur mayat-mayat korban pertempuran sedangkan kuburan Panjang terletak dihulu sungai Saka 15 menit berjalan kaki.

Bukit Pelawai, terlekat di Kecamatan Baturaja Barat tepatnya di 4 wilayah desa : Desa Laya, Desa Pusar, Desa Batu Kuining dan Desa Karang Agung dengan ketinggian puncak bukit pelawi 990 mdpl. Bukit pelawi secara geografis mempunyai ekosistem hayati dan hewani sanggup dijumpai banyak sekali jenis binatang primata (monyet, lutung, beruk ujung pendek), babi, macan akar, mentidakboleh, keguakaragaman hayati ialah beberapa jenis tumbuhan kayu mirip kayu pulay, bambang lanang, bungur, duren, duku dan tumbuhan karet.

Goa Harimau, terletak di desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji Kabupaten OKU, berjarak kira-kira 35 KM dari kota Baturaja. Untuk menuju goa harimau harus menyebrangi sungai ogan melalui jembatan gantung tua, kemudian menelusuri jalan setapak sejauh 4 KM melewati Sungai Haman (Aek Haman).

Sebanyak 35 kerangka insan kuno dari Ras Mongoloid berhasil ditemukan dimulut goa harimau oleh Tim penelitian arkeologi nasional (Puslit Arkenas) Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Kerangka insan yang ditemukan tidak lagi termasuk dalam kategori insan purba melainkan insan kuno. Dikategorikan insan kuno mengingat secara fisik bentuknya mirip insan modern. Kemudian mereka juga sudah mengenal senjata yang dibentuk dari batu, makanya juga sudah omnivora.

Menurut analisi Tim Puslit Arkenas kerangka insan yang ditemukan di goa harimau termasuk dalam ras mongoloid alasannya adanya ciri-ciri morfologi yang ditemukan yaitu : bentuk tengkorak yang meninggi dan membundar (brachy cephal) dan cuilan tengkorak belakang yang datar. Selain itu juga ada ciri morfologi gigi seri berbentuk orbit mata, kedalaman tulang hidung (nasal) serta postur tulang dan tubuh mereka yang khas mongoloid.Selain fosil, para arkeolog juga menemukan benda-benda bernilai sejarah tinggi mirip gerabah, biji kemiri yang sudah menjadi fosil, kerikil pemukul serta beliung batu. Diperkirakan perabadan di goa harimau berasal dari 2000-3500 tahun yang lalu.
'Moto: Sebimbing Sekundang'

LihatTutupKomentar