Kabupaten Pasaman Barat yaitu salah satu kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Daerah ini dibuat dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman, dengan ibu kota kabupaten di Simpang Ampek. Potensi terbesar Pasaman Barat terletak pada sektor perkebunan kelapa sawit, jeruk, salak, karet, kopi dan cocoa.
Peta Kabupaten Pasaman Barat
Daerah-daerah penting di Pasaman Barat antara lain Simpang Ampek, Sasak, Kinali, Talu, Air Bangis, Silaping, Ujung Gading, Muara Kiawai, Sungai Aur, Parit, Paraman Ampalu, Sikabau, Pulau Panjang, Cubadak, Simpang Tonang, Simpang Tiga Andilan, Desa Baru, Sigantang dan lain-lain.
Kabupaten Pasaman Barat ialah salah satu dari 3 (tiga) Kabupaten Pemekaran di Provinsi Sumatera Barat, menurut Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 ihwal Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Solok Selatan dan Pasaman Barat. Kabupaten Pasaman Barat dengan luas wilayah 3.864,02 km², jumlah penduduk 365.129 jiwa.
Sumber Daya Alam di daerah dataran tinggi dengan pegunungan-pegunungan dan perbukitan di bab Timur Kabupaten Pasaman Barat, dataran rendah dengan daerah pertanian serta daerah pantai dan bahari dengan garis pantai sepanjang lebih kurang 152 km ialah modal dan kekuatan untuk meningkatkan ekonomi daerah, mengandung potensi yang sangat menjanjikan menyerupai potensi ekonomi bidang pertambangan, kehutanan, perkebunan, tanaman pangan, peternakan, perikanan serta pariwisata dan potensi lainnya.
Daerah Sentra Perkebunan Sawit Penghasil utama komoditas materi baku minyak goreng itu yaitu kecamatan-kecamatan yang sekarang bergabung dengan Pasaman Barat. Sebut saja Kecamatan Pasaman, lokasi ibu kota berada, dan Kecamatan Lembah Melintang.
Luas areal perkebunan kelapa sawit seluruhnya kurang lebih 102.000 hektare, sekitar 77.000 hektare termasuk perkebunan inti dan plasma, sementara sisanya yaitu perkebunan rakyat.
Secara umum topografi daerah Kabupaten Pasaman Barat yaitu datar dan sedikit bergelombang, sedangkan daerah bukit dan berpegunungan spesialuntuk terdapat di Kecamatan Talamau dan Gunung Tuleh. Ketinggian daerah bervariasi dari 0 hingga 913 meter di atas permukaan laut. Wilayah datar dengan kemienteng 0-3%, datar bergelombang dengan kemienteng 3-8%, berombak dan bergelombang dengan kemienteng lereng 8%-15% serta wilayah bukit berpegunungan dengan kemienteng lereng di atas 15%.