Kota Tebing Tinggi yakni salah satu kota di Sumatera Utara, Indonesia. Kota Tebing Tinggi berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan serta terletak pada lintas utama Sumatera, yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera melalui lintas diagonal pada ruas Jalan Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Parapat, Balige dan Siborong-borong.
Tebing Tinggi
Tebing Tinggi diberiklim tropis dataran rendah. Ketinggian 26 – 24 meter di atas permukaan maritim dengan topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur udara di kota ini cukup gerah yaitu berkisar 25° - 27 °C. sepertiyang kota di Sumatera Utara, curah hujan per tahun rata-rata 1.776 mm/tahun dengan kelembaban udara 80%-90%.
Di Tebing Tinggi terdapat empat sungai yang mengalir dari barat menuju timur. Keempat sungai tersebut yakni Sungai Padang, Sungai Bahilang, Sungai Kalembah, dan Sungai Sibaran. Daerah sekitar Sungai Padang dan Bahilang ialah wilayah potensi banjir, yaitu Kelurahan Bandar Utama, Persiakan, Bandar Sono, Mandailing, Bagelan, Rambung, Tambangan, Brohal dan Rantau Laban.
Tempat wisata di Kota Tebing Tinggi belum banyak tergali. Sebagai wilayah bekas Kerajaan Melayu Padang, sampai kini masih berdiri bangunan bekas Istana Kerajaan Padang di Jl. KF Tandean, Bulian. Istana ini masih bertahan walau bukan bahagian utuh lagi. Lokasi Istana yang menuju Pantai Keladi ini, kini diurus oleh waris kerajaan dari turunan Tengku Irwan Hasyim(Tengku Irwan Hasyim yakni Putra dari Tengku Hasyim, diberistrikan Tengku Ina Nazli, walau beliau juga pernah diberistrikan seorang Swedia). Di sisi kiri Istana terdapat Kompleks Pusara Bangsawan Padang.
Masih terdapat beberapa rumah melayu usang di beberapa tempat di Kota Tebing Tinggi, ibarat di daerah Bulian Ujung; sebuah Rumah berornamen melayu bekas kediaman Tengku Tokoh.
Di Jl. Syech Baringin, terdapat Makam Tuan Syech Baringin, seorang Sufi yang disegani di wilayah ini pada masanya. Di kompleks makam Sang Sufi masih berdiri Bekas rumah kediamannya yang ibarat Rumah Gadang Sumatera Barat. Sayang, Kondisinya sangat memprihatinkan
Di Tebing Tinggi ada beberapa sungai yang berpantai pasir. Walau tanpa pengembangan lokasi-lokasi ini sering dijadikan tempat wisata lokal bagi masyarakat tempatan.
Di wilayah Sungai Sigiling dan Batu Ampat, ada terdapat kolam pemancingan dan kolam rekreasi yang dikelola atas swadaya masyarakat sendiri.
Di tempat Kota Bayu, lebih kurang 4 kilometer dari sentra Kota Tebing Tinggi, semenjak April 2012 terdapat kolam renang Bayu Lagoon. Menyediakan akomodasi tiga kolam renang dimana salah satu kolam untuk bawah umur dilengkapi dengan papan seluncur. Tempat rekreasi ini juga dilengkapi musholla, lahan parkir, ATM, dan rumah makan.
Pada Sabtu malam dan Rabu malam, perjaka pemudi banyak juga menghabiskan paruh malam di sekitar Lapangan Merdeka Jl. Sutomo yang dikenal dengan Lapangan Sri Mersing.
Ada sebuah keunikan pada malam-malam Hari Raya, Budaya berkeliling kota dengan beca sanggup kita saksikan sebagai sebuah wisata muatan lokal. Sebuah beca sanggup meliputi 8 sampai 10 penumpang. Hutan beca sepanjang malam hari raya memiliki kekhasan tersendiri. Antara penumpang beca satu dengan penumpang beca yang lain dibenarkan saling berlempar-lemparan air atau menembak dengan pistol air; tidak ada kemarahan. Entah kapan budaya ini bermulai, tetapi kebiasaan ini berlangsung setiap tahunnya.