-->
Jalur Pendakian Gunung Semeru
Melakukan pendakian Gunung Semeru kayaknya seru, kalo gak seru mungkin ada yang keliru. Jalurnya bermacam-macam dengan pemandangan berguaka ria, ada batu, danau, padang bunga, tebing, lembah, jurang dan pastinya juga pegunungan. Titik-titik utama jalur pendakian Gunung Semeru yaitu : 
Pos perizinan Ranupgua - Waturejang - Landengan dowo - Ranukumbolo - Orooro Ombo - Cemoro Kandang - Kalimati - Arcopodo - Puncak Mahameru.

ini ada gambar jalurnya dari mitra akuntomountain.wp

 Melakukan pendakian Gunung Semeru kayaknya seru Jalur Pendakian Gunung Semeru

Mahameru ialah puncak dari Gunung Semeru, pegununganapi tertinggi di Pulau Jawa dan tertinggi ketiga setelah Kerinci dan Rinjani. Akses ke basecamp pendakian (Ranupani) sanggup melalui Malang, Probolinggo atau Lumajang. Dari Kota Malang kita menuju Tumpang, dari sini kita naik jeep (nyarter) hingga Ranupani. Jika dari Probolinggo kita sanggup naik angkutan umum hingga di Bromo, permukiman masyarakat Tengger, angkutan ini spesialuntuk hingga jam 4an sore. Dari Bromo kita perlu menyewa jeep lagi untuk ke Ranupani alasannya jaraknya tidak mengecewakan jauh, kira-kira 10Km. Bromo dan Semeru ialah satu area, yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

        foto pos izin pendakian ranupani.

Ranupani

Untuk melaksanakan pendakian, kita harus mendaftar lebih doloe disini, izin pendakian di buka mulai jam 07.00-05.00. Menurut aku, pendakian di Semeru lebih asik dilakukan pada siang hari alasannya pemandangannya yang indah akung untuk kita lewatkan. bila memulai pendakian setelah dzuhur kita sanggup hingga danau Ranukumbolo sebelum petang, sehingga sanggup menikmati bayang-bayang sunset dan lebih nyaman ketika mendirikan tenda. Jalur ini relatif datar, kita akan disuguhi pemandangan yang berupa tebing yang dinamakan watu rejang. Sebelum waturejang, kita akan melalui jalanan paving terlebih lampau yang disebut landengandowo. Antara Ranupani - Ranukumbolo ada 3 pos bangunan yang sanggup kita gunakan untuk istirahat atau berteduh apabila hujan.


Sebenarnya masih ada satu jalur lagi untuk ke Ranukumbolo yaitu jalur Gunung Ayeg-ayeg. Ini yakni jalur local dan tidak ada penunjuk arah, medannya juga berat/terjal sehingga cukup menguras tenaga kalau kita membawa beban. Untuk jalur ayeg-ayeg sempurna berada didepan perizinan pendakian [tidak beraspal] sedangkan untuk jalur umum kita perlu mengikuti jalan aspal kurang lebih 200M hingga ketemu gerbang pendakian.

Ranukumbolo

Danau Ranukumbolo yakni daerah yang asik buat berkemah, tempatnya luas, air yang melimpah dan keindahannya yang tak perlu lagi saya ceritakan, kita tidak perlu buru-buru melanjutkan perjalanan, nikmati aja sunrise n kabut-kabut yang melayang di atas danau hingga puas sambil masak, bikin kopi atau bahkan sambil mancing. Sesudah matahari berpindah di sisi barat barulah kita mulai perjalanan lagi menuju kalimati atau arcopodo, tapi saya lebih menyarankan hingga kalimati saja, alasannya lebih luas, datar dan tidak terlalu jauh dari sumber air bila kalian enggan membawa air dari Ranukumbolo.

Ranukumbolo - Kalimati kurang lebih 4jam versi natupala dan sanggup 2jam bila ingin cepat. Rutenya yaitu ranukumbolo - orooro ombo – cemoro sangkar – jambangan – kalimati. Meninggalkan ranukumbolo kita akan disambut tanjakan cinta, sangat terjal dan mempunyai kisah sendiri di balik namanya. Dari atas tanjakan ini pemandangan kearah danau sangat mempesona, jadi sempatkanlah untuk mengambil gambar… selain tanjakan ini medan ke kalimati datar…


Oro-oro Ombo
Merupakan sabana yang luas dengan di tumbuhi rumput-rumput yang tinggi dan bunga-bunga berwarna ungu, menyerupai lavender tapi saya tidak tau nama aslinya, oro-oro ombo juga daerah kesukaan untuk diawetkan dengan kamera…

Cemoro kandang

Berupa hutan pinus, banyak juga yang sudah tumbang alasannya usianya yg sudah tua. Titik ketinggiannya 2600mdp, sekitar 200m lebih tinggi dari ranukumbolo..

Jambangan

Dari sini, Semeru tampak terang sekali. Terlihat kokoh dan menantang dengan asap jonggrang seloka yang menghiasi puncaknya.. dari info yang saya tahu cemoro sangkar dan jambangan ini banyak binatang liar menyerupai burung dan kijang, tapi saya spesialuntuk sempat melihat babi hutan..

Kalimati



Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini sanggup mendirikan tenda untuk diberistirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 40an menit pulang pergi..

Saya lebih bahagia mendirikan tenda disini daripada harus ke arcopodo. Alasan utamanya yakni kita tidak perlu membawa beban berat lagi, kita sanggup meninggalkan barang bawaan disini, tidak perlu khawatir alasannya sebagian besar dari pendaki melakukannya dan belum pernah terdengar kisah kehilangan [ dan biar slalu begitu… ]

Arcopodo
Sekitar jam 1 pagi, kita harus sudah memulai perjalan menuju puncak [untuk versi natupala mungkin jam 00 lebih baik], Bpertamaah air dan makanan secukupnya saja, alasannya mulai dari sini medannya berat tidak menyerupai sebelumnya, untuk menuju Arcopodo berjalan kearah Timur sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. 

Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati menanjak hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang simpel longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya memakai kacamata dan epilog hidung alasannya banyak debu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo yakni wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru,. “Beberapa ketika lagi anda akan datang di Arcopodo, diberistirahatlah sejenak untuk persiapan menuju Puncak Mahameru, apabila mental dan fisik belum siap maka dihentikan untuk mendaki” begitulah kira-kira suara pesan di papan ketika kita memasuki arcopodo.. selebihnya akan melewati bukit pasir.

Puncak
[gbr: memoriam Gie di puncak]
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diharapkan waktu 4-5 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan simpel merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo... 

Saat perjalanan mengejar puncak, bila lelah istirahatlah secukupnya saja, tidakboleh terlena duduk berlama-lama alasannya sanggup hilang peluang melihat sunrise [itu masih mendingan, waktu itu ada mitra yang tak kesampain ke puncak alasannya kwatir resiko gas beracun] Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka, sebaiknya sebelum jam 10 sudah mulai turun. 


Pendakian sebaiknya dilakukan pada demam isu kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada demam isu hujan alasannya sering terjadi angin ribut dan tanah longsor…

                     Kawah Jonggrang Seloka                          

Hi Beauty Girl in the city,
Don't fall in love with the Climbers
Because he always thinking that the Beauties only grow in the Mountains

Hi the Climbers,
Don't fall in love with the Beauty Girl in the city
Because her thinking and mind like the Weather in the Mountains

LihatTutupKomentar