Kabupaten Tabalong ialah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Tanjung. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 3.496 km² dan berpenduduk sebanyak 218.954 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Motto kabupaten ini ialah Saraba Kawa dalam bahasa Banjar yang berarti Serba Sanggup.
Peta Kabupaten Tabalong
Pada tanggal 1 Desember 1965 pukul 11.00 pagi bertempat di lapangan Giat Kota Tanjung oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Dr. Soemarno Sosro Atmodjo dengan disaksikan puluhan ribu rakyat Tabalong dan Pejabat-pejabat tinggi Kalimantan Selatan lainnya, maka papan nama yang diselubungi kain bludru hijau dengan untaian sutra kuning keemasan, sudah dibuka dengan resmi oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah dan dibalik selubung yang terbuka itu terpampang kalimat bersenjarah yang berbunyi, "DAERAH TINGKAT II TABALONG DIRESMIKAN 1 DESEMBER 1965″.
Garis waktu
8000 SM, insan ras Austrolomelguasia mendiami gua-gua di pepegununganan Meratus. Fosilnya ditemukan di Gua Babi di Gunung Batu Buli, Desa Randu, Muara Uya, Tabalong.
520, berdirinya Kerajaan Tanjungpuri di Tanjung, Tabalong yang didirikan orang Melayu kuno.
1200, orang Tabalong yang berbahasa Melayu Bukit dan bahasa Maanyan mendiami wilayah Tabalong, salah satu daerah yang ditaklukan oleh pasukan yang dipimpin Aria Megatsari, seorang Menteri Penganan/Bentara Kanan atas perintah Maharaja di Candi (Ampu Jatmika) dari Kerajaan Negara Dipa yang berkedudukan di Candi Agung, Amuntai.
1362, Kerajaan Nan Sarunai, kerajaan Suku Dayak Maanyan menerima serangan dari Majapahit.
1363, wilayah Barito, Tabalong dan Sawuku menjadi daerah taklukan Kerajaan Majapahit. Pangeran Suryanata dari Majapahit berhasil menjadi raja Negara Dipa.
1400, wilayah Tabalong termasuk dalam wilayah Kerajaan Negara Daha, penerus dinasti Negara Dipa.
1526, wilayah Tabalong bab dari Banua Lima, sebuah provinsi dari Kesultanan Banjar.
17 Agustus 1860, Pangeran Antasari mendirikan Benteng Tabalong.
1899, Residen C.A. Kroesen memimpin Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo.
1900, Onderafdeeling Tabalong dan Kelua dipimpin Controleur Klas I C.H. Hall, Kepala Distrik Tabalong ialah Kiai Mohammad Seman dan Kepala Distrik Kelua ialah Kiai Tjakra Widana.
1938, Wester afdeeling van Borneo, Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo menjadi sebuah provinsi di Hindia Belanda.
1927, pemberontakan Gusti Barmawi terhadap soal rodi (erakan)
1937, pemberontakan Hariang, Banua Lawas, Tabalong menimbulkan tewasnya kepala distrik, yaitu Kiai Masdulhak.
6 Februari 1942, Jepang menduduki kota Tanjung, Tabalong.
3 Juni 1949, pertempuran Serangan Umum Kota Tanjung, Tabalong.
7 Desember 1956, Tabalong termasuk dalam Kabupaten Hulu Sungai Utara bab dari provinsi Kalimantan Selatan.
Secara geografis, Kabupaten Tabalong berada di bab utara provinsi Kalimantan Selatan, mempunyai tempat dataran rendah di bab selatan, serta dataran tinggi yang dibuat oleh Pepegununganan Meratus di utara.
Moto: Saraba Kawa (Bahasa Banjar: Serba Sanggup)
Semboyan: Kawa Ba'ucap, Kawa Manggawi, Kawa Manyandang