Kabupaten Klungkung ialah kabupaten terkecil di provinsi Bali, Indonesia. Ibukotanya berada di Semarapura. Sepertiga wilayah Kabupaten Klungkung (112,16 km²) terletak di antara pulau Bali dan dua pertiganya (202,84 km²) lagi ialah kepulauan, yaitu Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.
Peta Kabupaten Klungkung
Klungkung berbatasan dengan Kabupaten Bangli di sebelah utara, Kabupaten Karangasem di timur, Kabupaten Gianyar di barat dan dengan Samudra Hindia di sebelah selatan. Kabupaten Klungkung dibagi menjadi 4 wilayah kecamatan, yaitu:
- Banjarankan
- Klungkung
- Dawan
- Nusa Penida
Pada zaman kerajaan, Klungkung menjadi sentra pemerintahan raja-raja Bali. Raja Klungkung ialah pewaris eksklusif dan keturunan lurus dari Dinasti Kresna Kepakisan. Oleh karenanya, sejarah Klungkung bekerjasama dekat dengan raja-raja yang memerintah di Samprangan dan Gelgel.
Monumen Puputan Klungkung ialah monumen pujian masyarakat Klungkung. Monumen ini ialah simbol usaha rakyat dan kerajaan Klungkung melawan penjajah. Monumen Puputan Klungkung berlokasi di tengah-tengah kota Semarapura ibukota Klungkung tepatnya di jalan Untung Surapati.
Pantai Atuh terletak disebuah teluk yang indah dengan alam berpasir putih disebelah kirinya dengan menjorok kelaut terdapat Tanjung Juntil dan disebelah kanan (Selatan ) menjorok Labuan Ampuak berlanjut ketimurnya lagi terletak Gili Batu Melawang, Gili Batu Padasan, Gili Batu Abah dan Gili Batu Metegen. Diujung Timur Tanjung Juntil dan juga diujung Timur Gili Padasan terdapat daerah memancing yang sangat idial sebab didepan kedua tanjung tersebut dilewati oleh arus bolak-balik dari Utara ke Selatan (dan sebaliknya) yang diikuti oleh rombongan/ Kawanan ikan bersklala ikan besar dan kecil, terutama setelah dan sebelum Purnama dan beberapa hari sebelum dan setelah Tilem atau bulan mati, hari-hari tersebut ialah surganya bagi pemancing mania.
Moto: Dharmaning Ksatriya Mahottama
"Kewajiban seseorang berjiwa ksatria sungguh mulia"