Kabupaten Sumba Timur ialah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada masa lalu, kabupaten ini berada di bawah Keresidenan Timor. Ibukotanya Waingapu. Luas daerahnya 7.000,5 km2 dengan jumlah penduduk 190.214 jiwa (2002).
Peta Kabupaten Sumba Timur
Kondisi topografi Sumba Timur secara umum datar (di tempat pesisir), landai hingga bergelombang (wilayah dataran rendah <100 meter) dan berbukit (pepegununganan). Daerah dengan ketinggian di atas 1000 meter spesialuntuk sedikit di wilayah perbukitan dan pegunungan. Lahan pertanian terutama di dataran pantai utara yang mempunyai cukup air di permukaan maupun sungai-sungai besar. Setidaknya terdapat 88 sungai dan mata air yang tidak kering di trend kemarau.
Keadaan tanah di Sumba Timur mengandung pasir, kapur dan kerikil karang alasannya ratusan ribu tahun yang kemudian tempat ini berada di bawah permukaan laut. Sesudah zaman es silam, daratan ini muncul di atas permukaan laut, sehingga sering dijumpai banyak sekali jenis binatang maritim menyerupai kerang, ikan dan tanaman maritim yang sudah menjadi fosil di bukit-bukit karang. Rumput-rumput pun tumbuh di atas batu-batu karang.
Jumlah Penduduk Kabupaten Sumba Timur (2002) yaitu 190.214 jiwa atau dengan kepadatan rata-rata 27 jiwa/km². Kepadatan tertinggi di Kecamatan Waingapu, yaitu 1.049 jiwa/km², sedang kepadatan terendah ada di Kecamatan Haharu, yaitu 13 jiwa/km². Disamping orang Sumba Timur orisinil juga terdapat orang Sabu, keturunan Tionghoa, Arab, Bugis, Jawa dan penduduk yang berasal dari tempat Nusa Tenggara Timur lainnya. Bahasa tempat yang dipakai yaitu Bahasa Sumba Kambera. Sebagian besar penduduk di kabupaten ini beragama Protestan. Selebihnya yaitu Islam, Hindu dan Budha. Sekitar 39 persen lagi yaitu beragama tradisional Marapu.
Industri rumah tangga di Sumba Timur didominasi kerajinan kain tenun ikat yang terdapat di hampir seluruh penjuru kabupaten. Kerajinan kain tenun ikat ini sudah terkenal semenjak ratusan tahun. Ada dua kelompok pengrajin, yaitu yang menggantungkan seluruh penghasilannya pada pekerjaannya dan yang melakukannya spesialuntuk sebagai kerjaan sambilan. Seniman sambilan ini umumnya yaitu mereka yang secara sosial masih mempunyai fungsi watak menyerupai kaum aristokrat (maramba).
Walaupun ialah hasil sambilan, tenun jenis ini berkarakter tinggi alasannya bahwasanya tenunan tersebut bukanlah barang dagangan, spesialuntuk sebagai koleksi atau dipakai dalam upacara adat. Ada beberapa tempat yang terkenal dengan kain tenunnya, menyerupai Desa Kaliuda yang terletak di Kecamatan Pahungalodu, Rindi dan Watuhadang yang terletak di kecamatan Rindiumalulu, Rambangaru yang terletak di kecamatan Pandawai dan Kelurahan Prailulu. Tenunan dari tempat ini berkarakter tinggi alasannya dibentuk dengan memakai ramuan tradisional dan membutuhkan waktu yang usang untuk menyelesaikannya. Tidak jarang ada tenunan yang usang penyelesaiannya hingga tahunan, yang menimbulkan harga jualnya pun mencapai jutaan rupiah, terutama yang berasal dari Rindi, Kaliuda dan Kampung Pau. Kerajinan tenun ini juga mendukung kegiatan pariwisata di kabupaten ini.
Pantai Kalala, Pantai Alfon Ndawa Lu, Tarimbang, Purukambera dan Walakiri sudah terkenal diseluruh dunia dan dikenal sebagai tempat berselancar yang indah. Sisa-sisa kebudayaan megalitik berupa kubur kerikil dan rumah-rumah watak orisinil yang sering menjadi tempat pelaksanaan upacara watak penguburan mayat aristokrat menarikdanunik minat para wisatawan. Wisata alam sanggup dilakukan di Taman Nasional Laiwangi Wanggameti.
Tempat wisata terkenal lainnya yaitu Londa Lima, Watuparunu dan Purukambera. Selain itu, Sumba Timur juga mempunyai objek wisata alam Air Terjun Laputi.
Moto: Matawai Amahu pada Njara Hamu