Kabupaten Jombang ialah sebuah kabupaten yang terletak di potongan tengah Provinsi Jawa Timur. Pusat pemerintahan Kabupaten Jombang terletak di tengah-tengah wilayah kabupaten, mempunyai ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79 km dari Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jombang mempunyai posisi yang sangat strategis, sebab berada di persimpangan jalur lintas utara, dan selatan Pulau Jawa (Surabaya-Madiun-Solo-Yogyakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban.
Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, sebab banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Bahkan ada pameo yang menyampaikan Jombang ialah sentra pondok pesantren di tanah Jawa sebab hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa niscaya pernah belajar di Jombang. Di antara pondok pesantren yang populer ialah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso).
Banyak tokoh populer Indonesia yang dilahirkan di Kabupaten Jombang, di antaranya ialah Presiden Republik Indonesia ke-4 yaitu KH Abdurrahman Wahid, satria nasional KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh intelektual Islam Nurcholis Madjid, serta budayawan Emha Ainun Najib dan seniman Cucuk Espe.
Konon, kata Jombang ialah singkatan dari kata berbahasa Jawa yaitu ijo (Indonesia: hijau) dan kakak (Indonesia: merah). Ijo (hijau) mewakili kaum santri (agamis), dan kakak (merah) mewakili kaum abangan (nasionalis/kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan, dan serasi di Kabupaten Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna dasar lambang tempat Kabupaten Jombang.